Monday, June 29, 2020

KESAN, PESAN DAN SARAN SELAMA MENGIKUTI MATA KULIAH KOMPUTER ADMINISTRASI DI PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN



Kesan
            Selama 4 semester kurang lebih saya sudah menempuh pendidikan di program studi pendidikan administrasi perkantoran. Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Bukan hanya ilmu-ilmu teori saja, ilmu kehidupan sehari-hari juga saya dapatkan tentunya. Latar belakang saya juga adalah dari pendidikan SMA, dan tentu ini menjadi hal yang baru bagi saya. Saya sudah dapat mengetahui beberapa ilmu tentang pendidikan administrasi perkantoran. Mendapat kawan baru, pengalaman baru, yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan sama sekali.
            Salah satunya adalah komputer administrasi, mata kuliah juga yang belum tentu didapatkan semua orang kecuali di pendidikan administrasi perkantoran. Saya menjadi semakin mengetahui cara-cara penggunaan Ms. Word, Excel, Powerpoint yang pastinya pada zaman ini akan sangat digunakan baik dalam pendidikan maupun di dunia kerja nantinya.

Pesan dan Saran
            Harapan saya, kedepannya pendidikan administrasi perkantoran khususnya pada mata kuliah komputer administrasi dapat terus dijalankan dengan baik dan terus mengikuti perkembangan zaman, sehingga tetap dapat bermanfaat baik dalam segi teori maupun diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
            Sarannya mungkin, dari segi fasilitas agar bisa lebih dilengkapi dan disempurnakan agar dapat berfungsi secara optimal dan dapat mendukung proses pembelajaran mata kuliah komputer administrasi.

Monday, April 20, 2020

Antara Kesehatan Mata dan Kuota Internet Mahasiswa di Masa Pandemi COVID-19

Oleh :
Muhammad Iqbal Nurdwiratno & Marsofiyati, S.Pd, M. Pd


Sejak pertama kali diumumkan terdapat kasus positif COVID-19 di Indonesia oleh Presiden Jokowi pada tanggal 2 Maret 2020, masyarakat mulai merasakan cemas, khawatir dan takut.

Kemudian hal tersebut mulai berdampak ke beberapa sektor, seperti pada sektor ekonomi, sangat dirasakan para pekerja UMKM yang terpaksa harus menutup lapak produksinya karena adanya arahan untuk menghentikan kegiatan produksi sementara. Banyak juga karyawan yang harus di PHK hingga akhirnya alur kegiatan perekonomian menjadi macet dan dapat memicu terjadinya krisis ekonomi.

Kejadian Panic Buying atau pembelian barang secara berlebihan oleh masyarakat juga mulai terjadi dimana-mana karena adanya isu lockdown.

Namun, selain pada sektor ekonomi, COVID-19 ini juga sangat berdampak di sektor pendidikan. Anjuran atau pemberlakuan untuk physical distancing atau menjaga jarak satu sama lain menjadi dasar dilaksanakannya pembelajaran dari rumah. Memanfaatkan teknologi yang ada secara tiba-tiba juga membuat pendidik maupun peserta didik menjadi kaget, bahkan termasuk orang tua dari peserta didik juga.

Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang awalnya tatap muka, kini mulai diberlakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dengan memanfaatkan teknologi, media sosial atau beberapa aplikasi belajar. PJJ ini juga sebenarnya bukan hal yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh. Jadi PJJ ini sudah menjadi bagian pendidikan Indonesia sejak lama.

Namun, seiring berjalannya PJJ saat ini, banyak keluhan muncul dari mahasiswa karena PJJ ini membuat tugas-tugas perkuliahan menjadi lebih banyak diberikan oleh dosen dengan batas waktu penyelesaiannya yang singkat juga. Menurut pengalaman penulis, masih cukup ada beberapa dosen yang mungkin tidak memperhatikan jadwal mata kuliah mahasiswanya. Merasa bahwa hanya ada mata kuliahnya pada mahasiswa tersebut. Hanya sekedar memberikan tugas dengan batas waktu yang menurutnya cukup.

Hal tersebut membuat mahasiswa harus terus bertatap dengan layar laptop/pc atau gadgetnya terus menerus agar tugasnya segera terselesaikan, sehingga mengakibatkan turunnya kesehatan mata. Berdasarkan pengalaman kawan-kawan penulis, hal tersebut bukan hanya benar-benar dirasakan oleh sebagian orang yang sudah memiliki penyakit mata minus, tapi juga oleh orang-orang sebelumnya memiliki mata normal menjadi mulai terganggu penglihatannya. Bahkan yang sebelumnya memiliki penyakit mata minus, menjadi parah hingga akhirnya perlu istirahat yang cukup agar kondisinya kembali normal. Hal tersebut jelas berpengaruh terhadap proses belajarnya.

Kemudian, permasalahannya tidak hanya berhenti disitu saja, permasalahan seperti gangguan sinyal, besarnya penggunaan kuota internet juga sangat dirasakan oleh mahasiswa. Hal ini juga yang seharusnya menjadi perhatian bersama.

Saat ini mungkin sudah ada beberapa Universitas yang sudah memberikan subsidi kuota internet kepada mahasiswanya. Contohnya seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Medan, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan AMIKOM Yogyakarta. Hal tersebut dikatakan oleh plt. Dirjen Dikti, Pak Nizam.

Berdasarkan pengalaman penulis, hingga saat ini penulis sendiri serta kawan-kawan penulis masih belum merasakan adanya subsidi kuota internet. Banyak yang akhirnya kuota internetnya habis sebelum masa aktifnya. Sebelum PJJ biasanya habis dalam waktu sebulan, saat ini dalam waktu seminggu bisa sudah habis. Sehingga mengharuskan untuk membeli terus menerus agar PJJnya terlaksana. “Hemat ongkos jajan, namun besar ongkos untuk kuota internet yang melebihi ongkos jajan”. Kata-kata tersebut yang muncul kawan penulis.

Padahal, plt. Dirjen Dikti, Pak Nizam sudah menyampaikan saat ini kebutuhan internet menjadi kebutuhan penting bagi mahasiswa. Tentunya hal ini harus dilakukan agar meringankan beban mahasiswa dalam melaksanakan PJJ. 


Mungkin saran penulis untuk meringankan atau mengurangi permasalahan tersebut, hendaknya pihak Universitas mengimbau dosen-dosen agar memberikan tugas sesuai dengan situasi kondisi yang ada. Memberikan dengan sewajarnya dan perlu memperhatikan kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi apabila memberikan tugas dengan tidak sewajarnya. Seperti halnya tadi apabila harus terus menerus bertatap dengan layar mengakibatkan menurunnya kesehatan mata, yang saat ini penulis rasakan juga, hal tersebut sangat berpengaruh pada saat proses PJJ. Kemudian juga mungkin pihak Universitas juga bisa transparansi kepada mahasiswanya tentang apa yang membuat subsidi kuota ini menjadi belum terlaksana, agar tidak timbulnya persepsi-persepsi negatif terhadap Universitas yang belum melaksanakannya. 

Sumber :
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/04/kemendikbud-apresiasi-dukungan-kampus-kepada-mahasiswa-selama-lakukan-pembelajaran-dari-rumah
https://www.suara.com/yoursay/2020/04/07/104610/tantangan-dan-peluang-pembelajaran-jarak-jauh-bagi-mahasiswa

Wednesday, March 18, 2020

Biodata Muhammad Iqbal Nurdwiratno




Nama      : Muhammad Iqbal Nurdwiratno
TTL         : Jakarta, 29 Juli 2000
Alamat    : Jln. Brigif V RT012/006 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Blog         : Balbal2907.blogspot.com
Hobi        : Olahraga, bernyanyi, berdiskusi, jalan-jalan
Cita-cita  : TNI AD atau menjadi Guru juga oke

 Pendidikan  :
(2006-2012) SDN Cipedak 03 Pagi
(2012-2015) SMPN 211 Jakarta
(2015-2018) SMAN 97 Jakarta
(2019) S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Jakarta

Organisasi : 
(2015-2016) Anggota Sekbid Berbangsa dan Kewarganegaraan OSIS SMAN 97 Jakarta
                      Anggota Rohis SMAN 97 Jakarta

(2016-2017) Koordinator PSDM Rohis SMAN 97 Jakarta
                        Wakil Ketua OSIS SMAN 97 Jakarta
(2017-2019) Humas Internal Karang Taruna RT012/006
(2019-2020) Staff PSDM BEMP Ekonomi & Administrasi FE UNJ
(2020-sekarang) Kepala Departemen PSDM BEMP Ekonomi & Administrasi FE UNJ
                                Kepala Departemen Seni & Olahraga Karang Taruna RT012/006 

Pengalaman Kepanitiaan :
(2017) Ketua Pelaksana Perayaan HUT RI ke-72 RT012/006
(2019 Sekretaris Jenderal DORARISA BEMP EA 2019
           Staff Perlengkapan PELANGI BEMP EA 2019
           Koordinator KDSP PKKMB EA 2019
           Staff Medis & Konsum EA EXPLORE 2019
           Ketua Pelaksana PKMP EA 2019